Tampang

Studi Ungkap Kasus Kanker Paru Lebih Rendah di Daerah Dataran Tinggi

25 Mei 2025 21:27 wib. 64
0 0
Ilustrasi kanker. Tanda-tanda kanker tulang.(Shutterstock/Vink Fan)
Sumber foto: Google

Selain udara bersih, kondisi hipoksia—kadar oksigen yang lebih rendah di dataran tinggi—diduga dapat memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Penelitian pada hewan menunjukkan tumor berkembang lebih lambat di lingkungan seperti ini, bahkan pengobatan kemoterapi pun berpotensi bekerja lebih efektif.

Tidak hanya itu, paparan radiasi latar alami yang lebih tinggi di dataran tinggi karena atmosfer yang lebih tipis juga berkontribusi. Fenomena yang dikenal sebagai efek hormesis radiasi ini diyakini mampu menurunkan angka kematian akibat kanker, sebagaimana ditemukan dalam penelitian-penelitian di Pegunungan Rocky dan wilayah radiasi tinggi di Tiongkok.

Namun, tidak semua penelitian sejalan dengan temuan tersebut. Beberapa studi di negara seperti Ekuador melaporkan bahwa tinggal di atas 2.000 meter malah dikaitkan dengan angka kejadian dan kematian kanker yang lebih tinggi untuk beberapa jenis, termasuk kanker lambung dan payudara. Hal ini menegaskan bahwa ketinggian bukan satu-satunya faktor perlindungan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?