"Hari ini, kita tahu lebih banyak dan memiliki obat yang lebih aman untuk membantu wanita dengan epilepsi memiliki kehamilan yang sehat. Tetapi mitos tentang tingkat kesuburan tetap. Kami ingin mengevaluasi angka tersebut, khususnya di kalangan wanita yang ingin hamil," kata Pennell.
Penelitian ini melibatkan 89 wanita dengan epilepsi dan 108 wanita tanpa epilepsi yang mencoba untuk hamil. Para wanita tidak memiliki riwayat gangguan infertilitas yang diketahui.
Dalam setahun, 60,7 persen perempuan dengan epilepsi dan 60,2 persen perempuan tanpa epilepsi hamil. Kedua kelompok mengambil waktu yang sama untuk hamil dan memiliki tingkat keguguran dan kelahiran hidup yang sama.
Di seluruh dunia, sekitar 12,5 juta wanita usia subur mengalami epilepsi. Studi sebelumnya telah menemukan wanita dengan epilepsi memiliki tingkat kelahiran yang lebih rendah daripada mereka yang tidak memiliki epilepsi, tetapi itu bisa disebabkan oleh lebih sedikit wanita dengan epilepsi yang ingin hamil, kata para peneliti.