Tampang.com | Ratusan kasus Sindrom Guillain-Barré (GBS) dilaporkan terjadi di India, termasuk seorang anak berusia enam tahun dari Pune, India Barat. Awalnya, anak tersebut mengalami kesulitan menulis, yang dianggap ayahnya—seorang guru—hanya sebagai keengganan untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
"Saya menghapus beberapa kata dan menyuruhnya menulis ulang. Saya pikir dia hanya marah, jadi tidak memegang pensil dengan benar," ujarnya kepada surat kabar Indian Express, sebagaimana dikutip oleh BBC.
Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa kesulitan anaknya dalam menggenggam pensil merupakan tanda awal dari Sindrom Guillain-Barré (GBS), sebuah kondisi langka di mana sistem imun menyerang sel saraf tubuh, menyebabkan kelemahan otot hingga kelumpuhan.
Beberapa hari setelah gejala pertama muncul, kondisi anak tersebut memburuk hingga harus menjalani perawatan intensif. Ia tidak dapat menggerakkan tangan maupun kakinya. Seiring waktu, ia juga kehilangan kemampuan untuk menelan, berbicara, bahkan bernapas, hingga akhirnya harus menggunakan ventilator. Saat ini, bocah tersebut sedang menjalani proses pemulihan.