Tak hanya itu, brokoli juga kaya akan vitamin C, yang terbukti dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh. Vitamin C bekerja dengan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urine, sehingga membantu mengontrol gejalanya. Selain itu, brokoli mengandung antioksidan tinggi yang bermanfaat untuk melawan berbagai penyakit kronis.
Jadi, tak ada alasan untuk menghindari brokoli. Justru sebaiknya, Anda mulai rutin memasukkan sayuran hijau ini ke dalam menu harian Anda.
2. Tomat: Sayur Berwarna Merah yang Menyegarkan dan Menyeimbangkan pH Tubuh
Tomat kerap dianggap sebagai buah, namun juga sering masuk dalam kategori sayuran saat dikonsumsi bersama lauk. Untuk penderita asam urat, tomat bisa menjadi pilihan yang sangat baik. Kandungan dasarnya yang bersifat basa mampu meningkatkan alkalinitas darah, membantu menetralkan asam urat yang berlebih.
Menurut informasi dari Lybrate, tomat mengandung zat yang membantu menyeimbangkan pH tubuh ketika masuk ke dalam aliran darah. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengurangi risiko serangan asam urat yang tiba-tiba dan menyakitkan.
Lebih dari itu, tomat juga mengandung likopen, antioksidan kuat yang dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh. Rasanya yang segar dan teksturnya yang juicy juga cocok dijadikan jus, salad, atau pelengkap berbagai hidangan sehat lainnya.
3. Sawi: Si Hijau yang Diam-diam Berperan Penting
Sayuran hijau satu ini memang sering dianggap biasa, padahal manfaatnya luar biasa—terutama untuk penderita asam urat. Sawi dikenal mengandung vitamin C dalam jumlah cukup tinggi, yang seperti disebutkan sebelumnya, membantu menurunkan kadar asam urat.
Selain itu, sawi juga mengandung serat, folat, dan berbagai zat fitonutrien yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Sayuran ini mudah ditemukan dan bisa diolah dengan berbagai cara, mulai dari tumis hingga campuran dalam sup atau mi sehat.