Bukan Memanjakan Diri, Tapi Mendidik Diri
Reparenting bukan berarti mengikuti semua keinginan tanpa kendali, melainkan membangun relasi sehat dengan diri sendiri. Ini melibatkan empati, disiplin, dan pengambilan keputusan yang dewasa.
Psikolog Dr. Avigail Lev menekankan bahwa reparenting adalah tentang memahami bahwa semua perasaan — seperti marah atau takut — valid, namun kita tetap bertanggung jawab atas cara kita meresponsnya.
Mengapa Reparenting Penting?
Luka masa kecil yang tidak disembuhkan sering kali muncul dalam bentuk hubungan tidak sehat, kecemasan, dan perilaku menyabotase diri di masa dewasa. Melalui reparenting, seseorang membangun ulang fondasi emosionalnya untuk hidup lebih utuh dan sehat secara psikologis.
Menurut konselor Nicole Johnson, reparenting tidak hanya menyembuhkan diri sendiri, tapi juga mencegah luka yang sama diwariskan ke generasi berikutnya. “Kalau hari ini Anda sedikit lebih baik pada diri sendiri, itu sudah termasuk reparenting,” ujarnya.