Contohnya, seseorang yang tumbuh dengan orangtua yang dingin dan menuntut mungkin akan kesulitan mengenal dirinya sendiri saat dewasa. Mereka rentan menyabotase diri atau mencari validasi berlebihan dalam hubungan.
Langkah-Langkah Praktis Melakukan Reparenting
Reparenting bisa dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan terapis profesional. Berikut beberapa cara memulainya:
-
Kenali Inner Child dan Lukanya
Perhatikan momen ketika Anda merasa cemas, malu, atau marah secara berlebihan. Itu adalah suara anak batin Anda yang butuh didengar.
-
Berbicara Lembut pada Diri Sendiri
Latih diri untuk merespons dengan empati. Contohnya, “Aku tahu ini sulit, tapi aku tetap menyayangimu.” Kalimat seperti ini menciptakan rasa aman emosional.
-
Ganti Pola Lama dengan Respons Baru
Jika sebelumnya Anda menyalahkan diri saat gagal, ubah respons itu menjadi dukungan, seperti “Aku bangga karena kamu berani mencoba.”
-
Lakukan Aktivitas yang Menghubungkan dengan Masa Kecil
Menonton film masa kecil, menggambar, atau mendengarkan lagu-lagu yang dulu disukai bisa membangkitkan kembali ikatan dengan bagian diri yang terluka.
-
Latih Batasan Sehat
Mengatakan “tidak” bukanlah hal yang egois. Justru itu adalah bentuk perlindungan diri yang dewasa dan sehat.
-
Gunakan Imajinasi Emosional
Bayangkan diri kecil Anda sedang bersedih. Lalu, hadirkan diri dewasa yang memeluknya dan berkata, “Aku mencintaimu. Kamu aman sekarang.”
-
Konsultasi dengan Profesional
Jika luka terasa dalam dan sulit ditangani sendiri, bantuan dari psikolog atau terapis dapat sangat membantu proses reparenting.