Tampang

Olahraga Bisa Picu Serangan Jantung? Ini Bahaya FOMO Workout yang Tak Banyak Disadari

13 Mei 2025 23:51 wib. 27
0 0
Olahraga Bisa Picu Serangan Jantung? Ini Bahaya FOMO Workout yang Tak Banyak Disadari
Sumber foto: iStock

Olahraga kini tak sekadar aktivitas menjaga tubuh tetap bugar. Di era media sosial dan tren gaya hidup sehat, olahraga telah menjelma menjadi simbol gaya hidup modern yang dianggap keren dan produktif. Namun, di balik semangat kolektif mengejar tubuh ideal dan stamina prima, ada bahaya tersembunyi yang sering diabaikan: fenomena FOMO workout—yaitu ketika seseorang berolahraga hanya karena takut ketinggalan tren, tanpa memahami kondisi kesehatannya terlebih dahulu.

Dr. Muhammad Agi R., Sp.JP, seorang Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, mengingatkan bahwa memaksakan tubuh berolahraga tanpa pengetahuan dan kesiapan yang memadai bisa menimbulkan risiko serius. Salah satunya bahkan bisa berujung pada serangan jantung mendadak.


Olahraga: Sehat atau Ancaman Tersembunyi?

Tak bisa dipungkiri bahwa olahraga memberikan banyak manfaat bagi tubuh: memperkuat otot, menjaga berat badan, hingga meningkatkan kesehatan mental. Namun, tidak semua olahraga cocok untuk semua orang. Ketika tubuh dipaksa mengikuti latihan intensitas tinggi tanpa pertimbangan kondisi jantung, maka risiko yang dihadapi bisa berbahaya.

“Ketika seseorang melakukan olahraga berat, aktivitas simpatis akan meningkat. Ini akan menyebabkan lonjakan detak jantung, tekanan darah naik, dan terjadinya peningkatan proses glikogenolisis serta lipolisis,” jelas dr. Agi dalam program Siaran Sehat bertema Jangan Asal Ikut Tren Workout, Cek Jantungmu Dulu pada Jumat, 9 Mei 2025.

Reaksi tersebut sebenarnya alami dan normal dalam kadar tertentu. Namun, jika tubuh tidak siap atau memiliki masalah kesehatan tersembunyi, maka reaksi ini bisa berubah menjadi kondisi yang fatal.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?