Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pemilik golongan darah B mungkin memiliki risiko lebih rendah terhadap beberapa penyakit serius, termasuk stroke. Penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2022 di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland menemukan bahwa golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena stroke, terutama pada individu yang berusia di bawah 60 tahun. Riset ini diterbitkan dalam jurnal Neurology, di mana para peneliti menganalisis 16.730 kasus stroke dini dan 599.237 kontrol non-stroke dari 48 studi yang berbeda. Dalam hal ini, golongan darah B dan O cenderung memiliki perlindungan yang lebih baik terhadap kondisi tersebut.
Meskipun hasil-hasil ini menarik dan menjanjikan, penting untuk diingat bahwa hubungan antara golongan darah dan umur panjang ini, meskipun digali melalui penelitian yang kredibel, masih perlu diteliti lebih lanjut. Banyak faktor lain yang berkontribusi pada panjang umur seseorang dan kualitas hidup mereka. Sebagai contoh, gaya hidup sehat yang diterapkan masyarakat Jepang mencakup diet seimbang dengan banyak konsumsi ikan, sayuran, dan hasil laut, serta rendahnya konsumsi daging merah. Aktivitas fisik yang rutin juga sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Ada juga elemen budaya yang berperan dalam memperpanjang umur. Di Jepang, ada banyak tradisi yang menghargai orang-orang yang lebih tua, yang memberikan rasa hormat dan nilai yang tinggi pada kehidupan mereka. Hal ini dapat berdampak positif terhadap kesehatan mental dan emosional, yang selanjutnya berkontribusi pada umur panjang.
Tak hanya itu, sistem perawatan kesehatan di Jepang juga sangat baik. Dengan akses ke layanan kesehatan yang berkualitas tinggi dan deteksi dini terhadap berbagai penyakit, masyarakat Jepang dapat memperoleh perawatan yang mereka butuhkan sebelum penyakit berkembang lebih jauh. Proses deteksi dini ini sangat penting, karena beberapa penyakit jika terdiagnosis lebih awal dapat diobati atau dikelola dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup.