Tampang.com | Krisis ketersediaan obat kembali melanda sejumlah Puskesmas di Indonesia. Obat-obatan esensial seperti paracetamol, amoksisilin, hingga antihipertensi dilaporkan habis stok di berbagai daerah sejak bulan lalu. Situasi ini membuat pelayanan kesehatan dasar terganggu dan menambah beban masyarakat yang harus membeli obat di luar dengan harga lebih mahal.
Lonjakan Kebutuhan Tak Terantisipasi
Menurut laporan dari sejumlah dinas kesehatan daerah, lonjakan pasien pasca-pandemi tidak diimbangi dengan peningkatan suplai obat. Permintaan meningkat drastis, namun sistem distribusi farmasi yang terpusat tidak cukup gesit merespons kebutuhan lapangan.
“Kadang kami harus menunggu berminggu-minggu, padahal kebutuhan sudah mendesak,” ujar dr. Lina Kartika, kepala Puskesmas di Subang.