Dalam dunia pekerjaan yang semakin kompetitif, proses wawancara menjadi salah satu fase yang sangat krusial dalam menentukan apakah seorang kandidat layak untuk mengisi posisi yang ditawarkan. Profesional HR, seperti Kara Brothers, yang bekerja di perusahaan kecantikan Starface World, telah melakukan wawancara kerja bagi puluhan calon karyawan. Dalam setiap interaksi, Kara, yang kini berusia 39 tahun, kerap mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang untuk menggali lebih dalam mengenai kecerdasan emosional kandidat.
Kecerdasan emosional, atau emotional intelligence (EI), mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi mereka sendiri serta emosi orang lain. Berdasarkan sejumlah penelitian, kecerdasan emosional terbukti menjadi salah satu prediktor terkuat kesuksesan di lingkungan kerja. Ini berbeda dari kecakapan teknis atau hard skill yang biasanya dapat dikuantifikasi dan diukur secara jelas. Kecerdasan emosional bersifat lebih abstrak dan sering kali memerlukan pendekatan yang lebih nuanced untuk diukur.
Namun, pertanyaannya adalah: bagaimana cara menilai kecerdasan emosional kandidat dalam situasi wawancara? Kara mengungkapkan bahwa ia mengandalkan sejumlah pertanyaan sulit yang dapat menguji kedalaman cara berpikir dan kepribadian seseorang. Salah satu pertanyaan yang sering ia gunakan dan sering membuat kandidat tertegun adalah: "Di tempat kerja saat ini, hal apa yang menghambat Anda?"
Pertanyaan ini tidak hanya mengharuskan kandidat untuk merenung, tetapi juga memberi wawasan tentang seberapa adaptif mereka dan kemampuan mereka untuk digerakkan menuju produktivitas yang lebih baik. "Kita semua punya ego," tambah Kara, "tapi saya ingin tahu apakah ego Anda justru menghambat kemampuan Anda untuk bekerja efektif." Dengan pertanyaan ini, ia berusaha mengeksplorasi kesadaran diri kandidat terkait bagaimana mereka berkontribusi dalam lingkungan profesional.