Imunisasi Dasar dan Lanjutan: Apa Bedanya?
Imunisasi anak di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yakni imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar bertujuan untuk memberikan perlindungan awal kepada anak dari penyakit menular. Jenis vaksin yang diberikan pada tahap ini sangat penting untuk membangun kekebalan tubuh anak dari berbagai infeksi.
Sedangkan imunisasi lanjutan dilakukan untuk menjaga agar kekebalan tubuh anak tetap optimal seiring bertambahnya usia mereka. Imunisasi ini dilanjutkan ketika anak berusia lebih dari dua tahun, dan terus berlanjut hingga anak memasuki usia sekolah dasar. Ini untuk memastikan bahwa kesehatan mereka tetap terjaga dan terhindar dari penyakit berbahaya hingga dewasa nanti.
Jadwal Imunisasi Lengkap untuk Anak
Pemberian vaksin pada anak didasarkan pada jadwal imunisasi yang telah ditentukan. Imunisasi diberikan pada waktu yang tepat, sesuai dengan usia anak, untuk memberikan perlindungan yang maksimal. Berikut adalah jadwal imunisasi yang disarankan untuk anak-anak:
-
Usia < 24 jam: Hepatitis B (HB0)
-
Usia < 1 bulan: BCG, OPV1
-
Usia 2 bulan: DPT-HB-Hib1, OPV2, PCV1, RV1
-
Usia 3 bulan: DPT-HB-Hib2, OPV3, PCV2, RV2
-
Usia 4 bulan: DPT-HB-Hib3, OPV4, IPV1, RV3
-
Usia 9 bulan: Campak-Rubella, IPV2
-
Usia 10 bulan: JE (hanya di daerah endemis)
-
Usia 12 bulan: PCV3
-
Usia 18 bulan: Campak-Rubella 2, DPT-HB-Hib 4
-
Kelas 1: Campak-Rubella, DT
-
Kelas 2: Td
-
Kelas 5: Td, HPV (hanya untuk anak perempuan)
-
Kelas 6: HPV (hanya untuk anak perempuan)
-
WUS: Td (lengkap s.d. T5 setelah skrining)
Setiap vaksin yang diberikan memiliki tujuan yang spesifik. Misalnya, vaksin hepatitis B diberikan sejak bayi baru lahir untuk melindungi tubuh mereka dari infeksi hepatitis B. Vaksin BCG dan polio diberikan pada usia dini untuk mencegah penyakit tuberkulosis dan polio yang dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian.