"Kebiasaan kuno minum teh hijau bisa menjadi alternatif yang lebih dapat diterima untuk pengobatan ketika harus memerangi obesitas, resistensi insulin, dan kerusakan memori," Liu menambahkan.
Hasil penelitian sebelumnya, teh hijau menunjukkan potensi kandungan EGCG. Ini bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit manusia, seperti sumsum tulang, mengurangi toksisitas dan kerusakan ginjal akibat kanker, serta beberapa kondisi jantung.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di The FASEB Journal itu, tim membagi tikus jantan tiga bulan menjadi tiga kelompok berdasarkan diet: 1) kelompok kontrol diberi makanan standar 2) kelompok yang diberi makan dengan lemak tinggi dan tinggi Fruktosa (HFFD) dan 3) kelompok yang diberi diet HFFD dan 2 gram EGCG per liter air minum.