Selama ini stroke dikenal sebagai penyakit yang menyerang kelompok usia lanjut. Namun kini, tren menunjukkan fakta yang mengkhawatirkan: anak muda bahkan remaja pun tak luput dari risiko serangan stroke. Data medis dan sejumlah studi terbaru menegaskan bahwa stroke pada usia muda mengalami peningkatan signifikan, dipicu oleh berbagai faktor gaya hidup hingga kondisi medis bawaan yang tak terdeteksi sejak dini.
Apa Itu Stroke dan Mengapa Bisa Menyerang Anak Muda?
Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan mulai mati. Gangguan aliran darah ini bisa disebabkan oleh dua hal: penyumbatan arteri (dikenal sebagai stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik).
Dari dua jenis tersebut, stroke iskemik adalah yang paling umum ditemukan pada orang muda. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penggumpalan darah yang menyumbat pembuluh arteri yang mengalirkan oksigen ke otak. Meski lebih dikenal menyerang orang lanjut usia, nyatanya stroke kini banyak ditemukan pada individu berusia di bawah 45 tahun.
Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai oleh Generasi Muda
Gaya hidup modern ternyata memberi andil besar terhadap meningkatnya kasus stroke di kalangan muda. Merokok, konsumsi alkohol, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta diabetes adalah faktor-faktor umum yang menyumbang risiko tersebut. Namun, penyebab stroke di usia muda tidak selalu karena kebiasaan buruk.
Dalam banyak kasus, stroke juga dipicu oleh faktor genetik atau keturunan. Riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular, kelainan pembekuan darah, atau masalah jantung sejak lahir dapat meningkatkan kerentanan terhadap stroke meski gaya hidup sudah cukup sehat.