Tampang

Mengapa Babi yang Pernah Jadi Sumber Makanan Utama di Timur Tengah Kini Diharamkan? Fakta Sejarah dan Ekologi yang Mengejutkan

8 Jun 2025 15:01 wib. 25
0 0
Mengapa Babi yang Pernah Jadi Sumber Makanan Utama di Timur Tengah Kini Diharamkan? Fakta Sejarah dan Ekologi yang Mengejutkan
Sumber foto: iStock

Marvin Harris menyimpulkan bahwa meskipun babi mungkin memberikan sumber protein yang lezat, pemeliharaannya terlalu memboroskan sumber daya alam yang sangat berharga di kawasan tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat mulai menghindari babi sebagai pilihan utama dalam pola makan mereka.

Peran Ayam sebagai Alternatif Protein yang Lebih Efisien

Sejarawan Richard W. Redding dalam penelitiannya berjudul The Pig and the Chicken in the Middle East (2015) menawarkan perspektif lain terkait penurunan konsumsi babi di Timur Tengah. Ia mengemukakan bahwa kemunculan ayam sebagai sumber protein alternatif menjadi faktor penting yang menggantikan posisi babi.

Ayam memiliki beberapa keunggulan dibandingkan babi, terutama dalam hal kebutuhan sumber daya dan kemudahan pemeliharaan. Konsumsi air untuk menghasilkan 1 kilogram daging ayam jauh lebih sedikit, yaitu sekitar 3.500 liter, hampir setengah dari kebutuhan babi. Selain itu, ayam lebih mudah dipelihara, tidak membutuhkan pakan khusus seperti babi, dan lebih cocok untuk gaya hidup nomaden yang umum di kalangan masyarakat Arab kuno.

Ayam juga menghasilkan produk tambahan yang bernilai, yaitu telur, yang dapat dimanfaatkan secara terus-menerus tanpa harus memotong hewan tersebut. Praktik ini sangat menguntungkan bagi komunitas yang sering berpindah tempat dan bergantung pada sumber daya yang terbatas.

Selain itu, ayam tidak meninggalkan sisa makanan yang banyak, sehingga konsumsi daging ayam cenderung lebih efisien dan hemat. Dengan semua keunggulan ini, ayam perlahan mengambil alih posisi sebagai sumber protein utama, membuat babi semakin tidak relevan dalam pola makan masyarakat.

Dari Faktor Ekologi ke Larangan Agama

Seiring berjalannya waktu, konsumsi dan peternakan babi di Timur Tengah semakin berkurang hingga akhirnya menghilang sebagai bagian dari kebiasaan makan. Meskipun larangan terhadap babi saat ini sangat terkait dengan ajaran agama Islam, faktor awal yang mendorong penurunan ini lebih didasari oleh alasan praktis dan ekologis.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Apakah Pasta Asli Italia?
0 Suka, 0 Komentar, 17 Okt 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?