Dalam situasi seperti ini, kolaborasi antara pemerintah, peternak, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan pangan dan kesehatan hewan di Indonesia. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan penyebaran ASF dapat segera terkendali dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.
Sebagai upaya preventif, penegakan aturan dan tindakan ketat terhadap pergerakan babi serta pemantauan kesehatan hewan ternak perlu terus ditingkatkan. Kehati-hatian dan langkah-langkah proaktif ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penyebaran ASF, sehingga kesehatan hewan ternak dan industri peternakan nasional tetap terjaga dengan baik.