Tidur terlalu sedikit atau banyak
Tidur yang terlalu singkat akan membuat kesulitan ketika menerima informasi akan tetapi begitu juga sebaliknya. Dalam sebuah survey ditemukan bahwa orang yang tidur selama lima atau kurang dan sembilan atau lebih mempunyai nilai terendah pada tes otak dibandingkan dengan mereka yang tidur dalam jumlah yang cukup.
Kegiatan olahraga yang dilakukan secara rutin dan teratur akan menjaga aliran darah ke otak tetap lancar sehingga hal tersebut akan mengurangi gangguan tubuh. Seperti gerakan menendang pada senam aerobik dapat melepaskan hormon pertumbuhan yang akan meningkatkan fungsi otak agar lebih efektif. Berolahraga juga dapat membantu memori serta berpikir melalui arti-arti yang langsung maupun tidak langsung.
Pada sebuah studi yang dilakukan oleh pihak McGill University menemukan bahwa merokok dapat menyebabkan penipisan korteks atau area pada otak yang memiliki peran penting dalam menyimpan memori. Bahkan berdasarkan studi dari Northumbria University menemukan bahwa perokok cenderung kehilangan sepertiga memori pada setiap harinya.
Ilmuwan Brigham Young University menemukan bahwa depresi berkaitan dengan hilangnya memori otak. Pada saat mengalami depresi maka pertumbuhan sel cenderung melambat.
Mengkonsumsi obat-obatan memiliki peranan besar dalam hilangnya memori. Seperti obat anti kecemasan dapat mengurangi aktivitas kunci pada otak dan menyebabkan berkurangnya kemampuan otak dalam mengingat jangka panjang. Obat lainnya yang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan otak adalah obat epilepsi, antidepresen dan penghilang rasa sakit narkotika.