Ketiga, stres yang berlebihan juga menjadi kebiasaan yang sering diabaikan yang merusak jantung. Stres dapat memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Kebiasaan buruk seperti ngemil makanan tidak sehat, merokok, atau mengonsumsi alkohol berlebihan sering muncul sebagai respons terhadap stres. Bila tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat mengganggu sistem kardiovaskular dan berkontribusi pada masalah jantung di masa depan.
Keempat, kebiasaan tidur yang tidak teratur dan kurang tidur dapat berimplikasi serius terhadap kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam per malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah jantung. Tidur yang cukup sangat penting karena selama tidur, tubuh melakukan proses perbaikan dan regenerasi, termasuk pada sistem kardiovaskular. Kebiasaan begadang dan gangguan tidur seperti sleep apnea sering kali berhubungan dengan peningkatan risiko masalah jantung.
Selanjutnya, merokok adalah kebiasaan yang tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga sangat berbahaya bagi jantung. Zat-zat beracun dalam rokok dapat merusak dinding arteri, mengurangi aliran darah, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung. Kebiasaan ini juga dapat menurunkan kadar kolesterol baik dalam tubuh, yang berfungsi melindungi jantung. Meskipun banyak yang menyadari bahaya merokok, perubahan atau pengurangan kebiasaan ini masih menjadi tantangan bagi banyak individu.