Namun, angka cakupan vaksin campak pada tahun 2022 dan 2023 masih belum mencapai target tersebut. Pada tahun 2023, hanya 83 persen anak-anak di seluruh dunia yang menerima dosis pertama vaksin campak melalui layanan kesehatan rutin, angka ini menunjukkan tingkat yang serupa dengan tahun sebelumnya, namun turun dari 86 persen sebelum pandemi.
Sementara itu, hanya 74 persen anak yang menerima dosis kedua vaksin campak pada tahun tersebut.
WHO dan CDC mengatakan bahwa target global untuk menghilangkan campak sebagai ancaman endemik pada tahun 2030 "terancam". Pada akhir tahun 2023, sebanyak 82 negara telah berhasil mencapai atau mempertahankan eliminasi campak, dan salah satunya adalah Brasil.
Dalam cakupan yang lebih luas, WHO menetapkan bahwa Amerika telah bebas dari endemik campak. Di semua wilayah kecuali Afrika, setidaknya ada satu negara yang berhasil menghilangkan campak.
Guna menekan kasus campak, WHO dan CDC mendesak seluruh wilayah, terutama Afrika, Mediterania Timur, dan wilayah rapuh serta terdampak konflik untuk memberikan dua dosis vaksin campak kepada semua anak.
Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, vaksin campak telah menyelamatkan lebih banyak nyawa dibandingkan dengan vaksin lain dalam 50 tahun terakhir.
Oleh karena itu, investasi dalam imunisasi untuk setiap orang di seluruh dunia sangat diperlukan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan menghentikan virus mematikan ini agar tidak membahayakan mereka yang paling rentan.