Selain itu, menurut laporan National Institute of Infectious Diseases (NIID) Jepang, total kasus STSS hingga Juni 2024 telah mencapai 1.019 kasus, melampaui jumlah total kasus pada tahun sebelumnya. Data dari Institut Penyakit Menular Nasional Jepang juga menunjukkan bahwa sebanyak 77 orang meninggal dunia akibat STSS hingga Maret 2024, dengan kebanyakan kasus terjadi pada orang di atas usia 50 tahun.
STSS merupakan infeksi langka yang dapat berkembang ketika bakteri menyebar ke jaringan dalam dan aliran darah. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), STSS dapat mematikan dengan tiga dari 10 penderitanya meninggal dunia. Kekebalan tubuh yang rendah akibat kondisi kesehatan lain seperti kanker atau diabetes dapat meningkatkan risiko terkena STSS.
Bakteri penyebab STSS, Streptococcus pyogenes, dapat menyebabkan penyakit serius seperti demam dan infeksi tenggorokan pada anak-anak. Nah, dalam beberapa kasus, bakteri ini dapat menjadi invasif dan menghasilkan racun yang memungkinkannya masuk ke aliran darah, menyebabkan penyakit serius seperti syok toksik dan fasciitis nekrotikans "pemakan daging".