Tampang.com | Anak-anak Indonesia semakin terpapar risiko kesehatan akibat konsumsi gula berlebih—dan banyak orang tua tak menyadarinya. Kandungan gula tersembunyi dalam makanan kemasan seperti sereal, biskuit, dan minuman berpemanis ternyata jauh di atas ambang sehat, meskipun label produk tampak "ramah anak".
Label Gizi yang Menyesatkan?
Label gizi sering mencantumkan klaim seperti “rendah lemak”, “mengandung vitamin”, atau “tanpa pemanis buatan”. Namun di sisi lain, kadar gula per sajian bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari batas wajar harian anak.
“Produk sereal anak yang diklaim bergizi, nyatanya mengandung lebih dari 20 gram gula per takaran saji. Itu sudah 80% dari batas asupan harian anak-anak,” kata dr. Ratri Kusumawardhani, ahli gizi klinis.
Pemanis Tersembunyi dalam Berbagai Nama
Salah satu trik umum produsen adalah menggunakan nama lain untuk gula, seperti fruktosa, maltosa, sirup jagung tinggi fruktosa, atau dekstrosa. Ini menyulitkan orang tua dalam mengenali kandungan sesungguhnya.