Tampang.com | Dalam beberapa tahun terakhir, masalah kesehatan mental seperti kecemasan (anxiety), depresi, dan burnout tak lagi jadi isu pinggiran. Kini, fenomena ini muncul masif, terutama di kalangan generasi muda usia 18–35 tahun. Data dari Riskesdas dan berbagai survei menunjukkan peningkatan signifikan kasus gangguan psikologis, bahkan sejak remaja.
“Banyak mahasiswa dan pekerja muda merasa hidup mereka terlalu cepat, tuntutan tinggi, tapi arah hidup tidak jelas. Ini jadi pemicu utama kecemasan dan burnout,” ungkap Mery Latif, psikolog klinis dan dosen Fakultas Psikologi UI.
Faktor Pendorong Kian Kompleks
Beberapa pemicu utama yang memperparah kondisi kesehatan mental generasi muda Indonesia antara lain:
-
Tekanan ekonomi dan persaingan kerja yang makin keras
-
Ketergantungan pada media sosial dan ekspektasi tidak realistis
-
Kurangnya ruang aman untuk mengekspresikan emosi
-
Minimnya akses layanan psikologis yang terjangkau