Pada 2011, melalui penelitian yang dilakukan Dr Sadek di laboratoriumnya, diketahui jantung mamalia yang baru lahir dapat beregenerasi sebagai respons akibat cedera. Seiring dengan tumbuh kembang bayi baru lahir, jantung segera kehilangan kemampuan untuk beregenerasi dan memperbaiki cedera, misalnya karena serangan jantung.
Tim peneliti kemudian mencoba menghilangkan Meis1 yang memperpanjang periode perkembangan jantung pada bayi tikus yang baru lahir dan juga mengaktifkan kembali proses regenerasi pada tikus dewasa tanpa menimbulkan efek yang merusak fungsi jantung. Berdasarkan percobaan penelitian itu diketahui, Meis1-lah yang menjadi kunci utama proses regenerasi. Hasil temuan itu juga menjadi alternatif dalam pengobatan jantung, khususnya dalam penggunaan sel punca untuk mengganti sel jantung yang rusak.