4. Kapur Barus (Molluscum Contagiosum)
Kapur barus adalah infeksi virus kulit yang sering menyerang penderita HIV. Gejalanya berupa benjolan kecil yang berwarna putih atau kemerahan pada kulit.
5. Lipodistrofi
Lipodistrofi adalah perubahan pada distribusi lemak tubuh yang biasanya terjadi pada orang dengan HIV yang menjalani pengobatan antiretroviral. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak abnormal pada daerah tertentu, seperti perut atau leher.
6. Kesuburan Penyakit Kulit
Penderita HIV rentan terhadap berbagai infeksi kulit, termasuk infeksi jamur, bakteri, virus, dan parasit. Infeksi kulit seperti ini dapat menimbulkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan kerak pada kulit yang terinfeksi.
7. Neoplasma Kaposi
Neoplasma Kaposi adalah salah satu bentuk kanker kulit yang sering terjadi pada penderita HIV. Gejalanya berupa lesi ungu atau kebiruan yang muncul di berbagai bagian tubuh.
HIV pada kulit terjadi disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan tubuh akibat virus HIV. Kondisi ini menyebabkan berbagai gejala kulit yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan berpotensi berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita HIV untuk selalu memantau kondisi kulit mereka dan mendapatkan perawatan medis secara berkala.