Peristiwa cuci darah kembali membuat heboh di Indonesia, terutama ketika kasus ini menyasar anak-anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Unggahan di media sosial mengenai 'banjir' pasien anak yang menjalani cuci darah di RSCM menjadi viral dan menarik perhatian banyak orang. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, mengungkapkan bahwa setidaknya 1 dari 5 anak Indonesia berusia 12-18 tahun berpotensi mengalami kerusakan ginjal. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, terutama pola makan, pola gerak, dan pola tidur yang kurang teratur.
Selain itu, dr. Piprim juga menyoroti lonjakan kasus obesitas pada anak-anak, yang pada akhirnya menjadi pangkal mula dari berbagai penyakit termasuk penyakit ginjal. Menurutnya, sekitar 80% anak diabetes tipe 2 disertai obesitas.
Hal ini juga dibenarkan oleh dr. Eka Laksmi Hidayati, seorang dokter spesialis anak di RSCM Jakarta, yang mengungkap bahwa saat ini sekitar 60 pasien anak menjalani prosedur cuci darah di RSCM Jakarta. Dr. Eka menjelaskan bahwa sebagian besar pasien anak tersebut menjalani hemodialisis dan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).