Tampang

Gejala dan Diagnosis Stenosis Tulang Belakang

19 Mar 2024 15:25 wib. 235
0 0
Gejala dan Diagnosis Stenosis Tulang Belakang
Sumber foto: Google

Mendapatkan diagnosis akurat untuk stenosis tulang belakang biasanya memerlukan proses 3 langkah:

  • Riwayat pasien

Tinjauan menyeluruh terhadap riwayat kesehatan pasien, termasuk tanda dan gejala terkini, membantu mempersempit daftar kemungkinan penyebabnya.

  • Pencitraan medis

Meskipun riwayat pasien dan pemeriksaan fisik mungkin menunjukkan adanya stenosis tulang belakang, diagnosisnya harus dipastikan dengan pencitraan medis. Ketika pencitraan menunjukkan penyempitan foramen intervertebralis dan/atau foramen vertebral yang berhubungan dengan gejala pasien, stenosis tulang belakang didiagnosis. MRI adalah pencitraan yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis stenosis tulang belakang, namun CT dengan myelography dapat digunakan dalam kasus di mana MRI bukan merupakan pilihan . Penting juga untuk dicatat bahwa banyak orang menderita stenosis tulang belakang berdasarkan apa yang terlihat pada pencitraan medis tetapi tidak memiliki gejala dan tidak memerlukan pengobatan.

  • Pemeriksaan fisik

Seorang profesional medis mengamati dan meraba (merasakan) tulang belakang, seperti di sepanjang leher atau punggung bawah. Selain menguji rentang gerak tulang belakang, uji klinis juga dapat dilakukan untuk mengetahui kekuatan, refleks, dan sensasi kaki dan/atau lengan (kesemutan/mati rasa). Tes provokatif juga dapat dilakukan untuk melihat gerakan atau posisi mana yang dapat menyebabkan kompresi saraf dan nyeri semakin parah. Misalnya, tes Spurling dapat dilakukan pada leher. Tes ini melibatkan memutar kepala ke arah sisi gejala, menggerakkannya ke posisi ekstensi, dan kemudian memberikan tekanan lembut di atas kepala untuk melihat apakah rasa sakitnya muncul kembali.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?