Anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh stimulasi positif, dengan orang tua yang mendukung secara emosional dan akademik, akan lebih mudah mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan adaptif—apa pun warisan genetik yang ia miliki.
Faktor ketekunan dan kerja keras juga tak bisa dikesampingkan. Seorang anak dengan kemampuan kognitif rata-rata pun bisa mencapai prestasi luar biasa jika dibekali semangat belajar tinggi, konsistensi, dan dukungan yang tepat dari orang tua dan guru.
Ibu Lebih Berpeluang Mewariskan Kecerdasan, Tapi Ayah Juga Tak Kalah Penting
Dari sudut pandang ilmiah, memang benar bahwa gen kecerdasan lebih besar kemungkinan diwariskan dari ibu karena peran kromosom X. Namun, itu hanya satu bagian dari teka-teki besar dalam proses tumbuh kembang anak. Pola asuh yang seimbang, kasih sayang dari kedua orang tua, serta lingkungan belajar yang kondusif tetap menjadi kunci utama kesuksesan seorang anak.
Jadi, alih-alih berfokus hanya pada siapa yang "lebih unggul" dalam mewariskan kecerdasan, jauh lebih penting untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan pengasuhan anak sehari-hari. Ingat, gen hanyalah fondasi, tetapi pengasuhan dan pengalaman hiduplah yang membangun rumahnya.