Studi ini membuktikan bahwa kebugaran fisik lebih penting dari sekadar angka yang tercatat di timbangan. Siddharta Angadi, seorang peneliti dari University of Virginia, menambahkan bahwa olahraga tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk membakar kalori, tetapi juga sebagai "obat" yang dapat mengoptimalkan kondisi tubuh, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, dan mengurangi kemungkinan kematian akibat berbagai masalah kesehatan, baik bagi orang dengan berbagai variasi berat badan.
Namun, ini bukan berarti berat badan tidak berpengaruh terhadap kesehatan. Sebagai contoh, lebih dari satu dari delapan orang di dunia kini tergolong obesitas, yang meningkatkan risiko sejumlah penyakit serius, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kanker, stroke, serta masalah pada jantung, hati, dan ginjal.
Meskipun demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa kaitan antara obesitas dan risiko kematian lebih awal tidak sekuat yang sering kita duga. Ini menggarisbawahi pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan tubuh.
Penting untuk dicatat bahwa obesitas tetap berisiko terhadap kesehatan tubuh. Penyakit-penyakit yang disebutkan tadi sering kali dialami oleh individu dengan obesitas, yang menyebabkan tubuh tertekan dan meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan. Namun, penelitian ini menegaskan bahwa menurunkan berat badan bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan kualitas hidup atau mengurangi risiko kematian dini.
Peneliti menyarankan agar fokus kita lebih diarahkan pada olahraga dan aktivitas fisik daripada hanya berusaha menurunkan berat badan. Dengan rutin berolahraga, kita bisa meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru, memperbaiki kesehatan secara keseluruhan, dan tentu saja, meningkatkan harapan hidup kita.