Selain itu, kol goreng juga rentan terkontaminasi dengan minyak yang telah digunakan berkali-kali dalam proses penggorengan. Penggunaan minyak bekas tersebut dapat menghasilkan senyawa-senyawa berbahaya seperti aldehida dan akrolein yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Tidak hanya itu, kol goreng juga mengandung banyak garam yang dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu retensi cairan dalam tubuh. Konsumsi garam berlebihan juga dapat memberikan tekanan ekstra pada organ ginjal, serta berkontribusi pada perkembangan penyakit ginjal.
Namun, meskipun efek mengonsumsi kol goreng bagi kesehatan tersebut jarang diketahui, tetap menjaga kesehatan badan tetaplah menjadi prioritas utama. Untuk tetap menikmati kol goreng tanpa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, konsumsi kol goreng secukupnya dan hindari mengonsumsinya secara berlebihan. Selain itu, pilihlah minyak yang digunakan dalam penggorengan yang sehat, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa. Kedua, perhatikan pengolahan kol goreng, pastikan dikukus atau dipanggang daripada digoreng.
