Meskipun bukan menjadi penyebab utama, dr. Budi menekankan bahwa faktor risiko tersebut dapat menyebabkan seseorang terkena kanker darah, terutama jika seseorang memiliki kelainan pada sel yang terletak di sumsum tulang, yang merupakan tempat sel darah diproduksi.
Namun, dr. Budi menjelaskan bahwa kanker darah bukanlah jenis penyakit yang diturunkan secara genetik. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk menjaga kesehatan dengan memperhatikan pola makan diri dan keluarga serta beraktivitas fisik guna mencegah terjadinya kanker darah.
Selain itu, dr. Budi juga mendorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker agar dapat diketahui sejak stadium awal. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengobatan.
"Jika kanker sudah ditemukan dalam jangka waktu yang lama atau sudah dalam stadium lanjut, maka tindakan medis yang dapat dilakukan akan bersifat paliatif atau suportif saja untuk memperpanjang waktu hidup pasien," ungkap dr. Budi.