Tampang.com | Dalam beberapa tahun terakhir, burnout atau kelelahan mental akibat pekerjaan semakin meluas di kalangan pekerja muda Indonesia. Fenomena ini bahkan disebut para ahli sebagai “epidemi tak kasat mata” yang pelan-pelan merusak kualitas hidup dan produktivitas generasi usia produktif.
Laporan Survei Kesehatan Jiwa Nasional 2024 menyebut bahwa 62% pekerja usia 22–35 tahun mengalami gejala burnout, mulai dari kelelahan ekstrem, hilangnya motivasi kerja, hingga gejala fisik seperti insomnia dan nyeri otot kronis.
“Banyak pekerja muda yang tidak sadar bahwa mereka sebenarnya sedang burnout, karena sudah menganggapnya sebagai bagian normal dari dunia kerja,” jelas psikolog klinis Lely Rahmawati.
Penyebab Burnout Tak Melulu Tekanan Target
Penyebab utama burnout di Indonesia kini lebih kompleks dari sekadar tuntutan kerja berat. Faktor-faktor yang banyak dikeluhkan generasi muda antara lain: