Tampang

Bullying Picu Depresi Klinis dan Gangguan Tidur

21 Agu 2017 08:30 wib. 1.493
0 0
Bullying Picu Depresi Klinis dan Gangguan Tidur

Penelitian baru dari ahli neurologi rumah sakit McLean menunjukkan pada model hewan yang diintimidasi dapat memiliki efek dramatis jangka panjang pada tidur dan fungsi ritme sirkadian terkait lainnya. Gejala ini merupakan karakteristik depresi klinis dan penyakit mental akibat stres lainnya. Para peneliti, juga menemukan bahwa ada kemungkinan untuk mengurangi efek ini dengan eksperimen obat yang dapat menghambat stres.

Stres diketahui memicu penyakit kejiwaan, termasuk depresi, dan tidur sering terpengaruh dalam kondisi ini. Beberapa orang dengan gangguan stres memiliki waktu tidur kurang dari waktu normal, sementara yang lain tidur lebih banyak dari biasanya atau mereka lebih sering tidur dan terbangun.

Untuk menunjukkan efek bullying, para peneliti menggunakan model hewan yang mensimulasikan stres fisik dan emosional yang terlibat dalam bullying manusia, yaitu stres kekalahan sosial kronis.

Untuk prosedur ini, tikus yang lebih kecil dan lebih muda dipasangkan dengan tikus yang lebih besar, lebih tua, dan lebih agresif. Bila tikus yang lebih kecil ditempatkan ke kandang rumah dari tikus yang lebih besar, maka tikus yang lebih besar secara naluriah bertindak untuk melindungi wilayahnya.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.