Tampang

Bahaya Self-Diagnosis di Era Digital, Mengapa Konsultasi Medis Tetap Penting?

8 Mei 2025 12:06 wib. 29
0 0
bahaya self diagnosis digital
Sumber foto: Google

Tampang.com | Di era digital seperti sekarang, masyarakat semakin mudah mengakses informasi kesehatan lewat internet. Tapi kemudahan ini juga melahirkan fenomena yang berbahaya: self-diagnosis. Banyak orang langsung menyimpulkan penyakit hanya dari gejala yang mereka baca di mesin pencari, tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Fenomena Self-Diagnosis yang Mengkhawatirkan
Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 38% pengguna internet di Indonesia pernah melakukan self-diagnosis, baik untuk keluhan fisik maupun mental. Sayangnya, sebagian besar informasi yang mereka temukan tidak akurat atau tidak sesuai dengan kondisi medis mereka yang sebenarnya.

“Self-diagnosis bisa sangat menyesatkan. Sakit kepala bisa berarti sekadar kelelahan, tapi juga bisa gejala stroke ringan. Tanpa pemeriksaan langsung, diagnosis bisa keliru,” ujar dr. Dinda Sari, dokter umum di Jakarta.

Internet Bukan Pengganti Dokter
Platform seperti Google dan forum kesehatan memang membantu meningkatkan literasi, tapi tetap tidak bisa menggantikan konsultasi langsung. Diagnosis medis memerlukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan analisis menyeluruh yang tidak bisa dilakukan sendiri.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?