2. Perhatikan Jarak Lari
Bukan hanya tempo, ibu-ibu hamil pun perlu memerhatikan jarak lari. Ketika kehamilan memasuki trimester kedua dan berat badan sudah mulai betambah, janganlah ambisius. Anda perlu mengurangi jarak berlari. Patokan jarak amannya adalah 30 menit berlari dengan kecepatan sedang. Lakukan hal ini tiga kali sepekan.
3. Perhatikan Medan
Wanita hamil rentan terhadap cedera saat lari. Hal tersebut dikarenakan tubuh memproduksi hormon yang melonggarkan persendian kaki, lutut, dan pinggul. Jadi, berlatihlah di atas permukaan yang lembut. Tidak disarankan untuk berlari di medan curam atau naik-turun. Satu hal lagi, jangan lupa untuk menggunaan sepatu yang baik.
4. Turuti Kata Tubuh
Mendengarkan “kata” tubuh adalah salah satu hal penting ketika berlari. Meskipun sedikit saja terasa sakit, jangan diremehkan karena itu bisa menimbulkan dampak yang lebih buruk buat tubuh. Jika badan sudah memberikan sinyal bahaya, maka jangan memaksakan diri. Segeralah berhenti berlari. Bagian tubuh yang rentan kala hamil adalah pinggul, lutut, serta pangkal paha. Bila rasa sakit berlanjut dan timbul sesak napas, konsultasilah ke dokter.