Sebuah studi baru oleh University of California Riverside menunjukkan bahwa minum alkohol selama kehamilan tidak hanya akan mempengaruhi bayi yang belum lahir tetapi juga generasi anak-anak di masa depan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah mengeluarkan banyak peringatan selama bertahun-tahun tentang bahaya konsumsi alkohol selama kehamilan, yang dapat menyebabkan Fetal Alcohol Spectrum Disorders, atau FASD.
Terlepas dari peringatan tersebut, banyak wanita masih minum alkohol selama kehamilan. Namun sebuah penelitian baru, yang diterbitkan pada 6 Juli di Cerebral Cortex, telah menemukan bahwa alkohol dapat mempengaruhi bayi yang belum lahir, dan juga cucu masa depan dan cicit.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa paparan alkohol prenatal, atau PrEE, mempengaruhi anatomi neokorteks, wilayah otak yang bertanggung jawab atas perilaku dan kognisi yang kompleks pada manusia, dan dapat menyebabkan perilaku motorik yang abnormal dan meningkatnya kecemasan pada keturunan.