Perubahan kebiasaan buang air besar (misalnya lebih sering diare atau konstipasi),
Muncul darah dalam feses,
Nyeri perut yang terjadi terus-menerus,
Penurunan berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas,
Merasa sangat lelah atau lemas sepanjang waktu.
Jika kamu mengalami satu atau lebih dari gejala di atas, sebaiknya jangan abaikan. Lakukan pemeriksaan medis sesegera mungkin untuk memastikan kondisi kesehatanmu.
Skrining Dini Sangat Disarankan
Salah satu langkah pencegahan terbaik adalah skrining atau pemeriksaan rutin. Bagi kamu yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker kolorektal atau mengalami gangguan usus seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS), sebaiknya melakukan kolonoskopi bahkan sebelum usia 40 tahun.
Kolonoskopi adalah metode efektif untuk mendeteksi adanya polip atau kelainan lain pada usus besar yang berpotensi menjadi kanker. Dengan deteksi sejak dini, kemungkinan penyembuhan bisa jauh lebih besar.
Teknologi Kesehatan sebagai Sahabat Gen Z
Di era digital seperti sekarang, akses terhadap informasi dan teknologi kesehatan makin mudah dijangkau. Banyak aplikasi kesehatan, smart device, hingga layanan konsultasi medis online yang bisa dimanfaatkan untuk memantau kondisi tubuh.
Gen Z, yang dikenal sebagai generasi paling melek teknologi, bisa memanfaatkan berbagai alat ini untuk mengenali perubahan dalam tubuh mereka lebih cepat. Deteksi dini sangat krusial untuk menghadapi penyakit ganas seperti kanker kolorektal.
Langkah Pencegahan yang Bisa Kamu Lakukan Sekarang
Selain skrining, ada beberapa kebiasaan hidup sehat yang bisa membantu menurunkan risiko terkena kanker kolorektal sejak muda. Menurut dr. Sulpiana, berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa kamu mulai hari ini: