3. Diabetes
Dikenal memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan kentang, ubi jalar sering dianggap sebagai pilihan lebih sehat. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi ubi jalar dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang penting bagi penderita diabetes. Namun, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi ubi jalar dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang tentunya tidak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, meskipun ubi jalar dapat menjadi bagian dari diet sehat, porsi yang tepat tetap perlu diperhatikan.
4. Masalah Hati
Ubi jalar kaya akan potasium, yang memiliki peranan penting dalam mengatur tekanan darah dan kesehatan jantung. Sayangnya, konsumsi potasium yang berlebihan bisa berakibat negatif, seperti hiperkalemia atau keracunan kalium. Kondisi ini bisa berisiko menyebabkan gangguan serius pada fungsi jantung. Oleh sebab itu, walaupun ubi jalar dapat membantu mengurangi risiko masalah jantung, penting untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan dan tetap memperhatikan asupan nutrisi hariannya.
5. Efek Samping Lainnya
Kandungan vitamin A yang tinggi pada ubi jalar juga patut dicermati. Mengonsumsi vitamin A secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan vitamin A, dengan gejala yang bervariasi dari sakit kepala hingga ruam pada kulit. Dalam kondisi parah, terlalu banyak asupan vitamin ini dapat berdampak pada kesehatan rambut, menyebabkan kerontokan atau rambut kasar, serta masalah kulit lainnya seperti bibir pecah-pecah dan kulit kering. Dosis tinggi vitamin A yang berkelanjutan dapat berpotensi merusak hati, yang tentu menjadi perhatian serius bagi kesehatan.