Tidur seringkali dianggap sepele, padahal fungsinya sangat vital bagi otak. Cheng mengaku bahwa di masa mudanya, ia kerap begadang untuk menonton televisi atau bermain video game, tanpa menyadari dampaknya. Saat menjadi dokter, pola tidurnya pun kerap terganggu karena jam kerja yang panjang dan tidak teratur.
Ia menjelaskan bahwa tidur memiliki peran krusial dalam menyatukan memori, mengatur emosi, serta membantu proses pembersihan racun dari otak. Kurang tidur kronis bisa menyebabkan penurunan volume otak dan mengganggu fungsi kognitif. Beberapa kerusakan akibat kurang tidur bahkan bisa bersifat permanen, terutama jika terjadi dalam jangka panjang.
Meskipun begitu, Dr. Cheng menekankan bahwa perubahan gaya hidup tetap bisa membawa manfaat. Memperbaiki pola tidur, seperti menjaga rutinitas tidur yang konsisten, menghindari paparan layar sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dapat membantu memulihkan sebagian fungsi kognitif yang terganggu.
Sebagai profesional medis, ia kini juga memperjuangkan pentingnya keseimbangan kerja dan istirahat dalam dunia kedokteran. Para tenaga kesehatan, yang sering mengalami kurang tidur, menurutnya harus didukung dengan kebijakan yang lebih manusiawi agar mereka bisa memberikan pelayanan terbaik tanpa mengorbankan kesehatan sendiri.