Menjaga kesehatan otak sejak dini merupakan investasi penting untuk kualitas hidup jangka panjang. Namun, banyak dari kita justru mengabaikan kebiasaan-kebiasaan kecil yang ternyata berdampak besar terhadap fungsi otak di masa depan. Dr. Baibing Cheng, seorang ahli neurologi dari University of Michigan, membagikan pengalamannya seputar tiga kebiasaan buruk yang ia sesali saat masih muda. Ia menekankan bahwa generasi saat ini perlu lebih bijak dalam menjaga gaya hidup agar tidak mengalami penurunan kognitif lebih cepat dari seharusnya.
Melalui wawancara dengan CNBC International, Cheng menjelaskan secara ilmiah bagaimana tiga kebiasaan yang umum dilakukan anak muda dapat merusak kesehatan otak. Ia berharap pengakuannya ini bisa menjadi peringatan dini agar banyak orang tidak mengalami penyesalan yang sama seperti dirinya.
1. Konsumsi Soda Setiap Hari: Kebiasaan Manis yang Berujung Pahit
Saat remaja, Dr. Cheng terbiasa minum satu hingga dua kaleng soda setiap hari sepulang sekolah. Ia mengaku sering menikmatinya bersama camilan manis seperti kue atau permen. Pada masa itu, kesadaran akan bahaya konsumsi gula berlebih belum sebesar sekarang. Ia pun tidak menyadari bahwa asupan gula yang tinggi bisa memicu berbagai gangguan kesehatan serius.
Kini, dengan bekal keilmuan di bidang neurologi, Cheng memahami bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan risiko diabetes tipe 2, memicu penyakit jantung, menimbulkan peradangan kronis, dan mempercepat penurunan fungsi otak. Bahkan, dalam jangka panjang, pola makan tinggi gula bisa memperbesar kemungkinan terkena demensia, termasuk Alzheimer.