4. Jamur
Beberapa jenis jamur terbukti membantu mengurangi risiko penyakit liver. Konsumsi rutin jamur dikaitkan dengan penurunan prevalensi NAFLD, terutama berkat kandungan antioksidannya yang tinggi.
5. Buah Beri
Buah beri seperti blueberry, stroberi, dan raspberry kaya akan antioksidan polifenol yang berperan dalam melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif. Polifenol juga mendukung perbaikan metabolisme dan bahkan membantu mencegah kanker hati.
6. Apel
Apel mengandung flavonoid dan pektin, serat larut yang membantu proses pencernaan serta mendukung detoksifikasi liver. Kandungan anti-inflamasi pada apel juga berperan dalam mencegah kerusakan sel hati.
7. Alpukat
Buah alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal dan asam oleat yang dapat membantu mengurangi peradangan di hati. Studi menunjukkan minyak alpukat mampu meningkatkan fungsi mitokondria dan mengurangi stres oksidatif pada liver.
8. Jahe
Jahe terkenal akan sifat anti-inflamasinya. Konsumsi rutin jahe dapat membantu melindungi sel hati dari kerusakan serta meningkatkan respons tubuh terhadap peradangan kronis yang berdampak pada fungsi liver.
9. Kunyit
Kurkumin, senyawa aktif dalam kunyit, memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Konsumsi kunyit secara teratur dapat membantu mencegah gangguan liver yang disebabkan oleh stres oksidatif dan toksin.