Simone de Beauvoir juga terlibat dalam isu-isu sosial dan politik lainnya, termasuk hak asasi manusia, antikolonialisme, dan pendidikan. Ia percaya bahwa perjuangan untuk kebebasan dan keadilan harus mencakup semua aspek kehidupan manusia. Sebagai aktivis, ia tak hanya berbicara melalui tulisan tetapi juga terjun langsung ke dalam tindakan, menunjukkan bahwa pemikiran teoritis harus selalu diimbangi dengan praktik nyata.
Dalam konteks eksistensialisme, gerakan feminis, dan reproduksi pemikiran sosial yang lebih luas, Simone de Beauvoir meninggalkan warisan yang akan terus dikenang dan dipelajari oleh generasi mendatang. Dialog yang dibangunnya mengenai identitas dan eksistensi perempuan tetap relevan di tengah perdebatan modern tentang kesetaraan gender dan keadilan sosial. Karya-karyanya mengajak kita untuk terus berpikir kritis dan berani bertindak demi perubahan.