Robert Kiyosaki, penulis buku finansial terkenal, telah mengungkapkan kekhawatirannya mengenai tekanan finansial yang kian terasa di kalangan kelas menengah. Menurutnya, situasi ini memerlukan strategi investasi yang cerdas untuk menghadapi inflasi yang semakin meningkat. Dikutip dari laman resminya richdad.com, Kiyosaki menyoroti dampak dari kenaikan biaya perawatan kesehatan dan stagnasi upah yang terjadi pada rumah tangga yang sebelumnya nyaman secara finansial.
Kiyosaki mencatat bahwa selama rentang waktu sejak 1979, upah kelas menengah hanya mengalami kenaikan sebesar 6%, sementara upah kelas bawah justru menurun sebanyak 5%. Di sisi lain, kalangan ultra-kaya justru menikmati peningkatan pendapatan sebesar 41% dalam periode yang sama.
Kesulitan finansial yang dihadapi kelas menengah dikaitkan oleh Kiyosaki dengan beberapa faktor, termasuk inflasi yang kian meningkat dan stagnasi upah. Dia menjelaskan bagaimana orang-orang kaya menggunakan strategi seperti leverage dan hedging untuk tetap bertahan saat inflasi melanda.
Dengan meminjam uang dengan suku bunga tetap dan menginvestasikan dalam aset yang menghasilkan arus kas, mereka dapat memperoleh keuntungan ketika daya beli dolar mengalami penurunan.
Contohnya, Kiyosaki menunjukkan bahwa dalam ekonomi inflasi, biaya sewa biasanya akan naik sementara pembayaran utang tetap, yang akan meningkatkan arus kas bagi para investor properti. Demikian pula, bisnis dapat menaikkan harga produk saat biaya konsumen naik, mengambil keuntungan dari situasi inflasi tersebut.
Kiyosaki juga menegaskan pentingnya berinvestasi dalam komoditas, seperti produk energi seperti minyak, guna melindungi aset dari dampak inflasi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa jenis investasi semacam itu mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang baru dalam dunia investasi atau belum terlalu akrab dengan tren ekonomi.