Namun, istri Richard memberikan peringatan bahwa tidak sembarang orang dapat bekerja di perusahaan mereka. "Tapi itu spesial, penanganan khusus untuk anjing pelacak K-9, ini bukan pekerjaan sembarangan," tambah Reni Effendi. "Ya, tetapi tempat kerja kita juga cocok untuknya. Lebih baik dia memiliki aktivitas daripada menganggur, bukan?" balas Richard.
"Kasus sekuriti Plaza Indonesia, kucingnya tergigit tetapi tidak mengapa, namun anjingnya dipukul walaupun tetap sehat setelah diperiksa kesehatannya. Vendor telah memutus hubungan dan memecat sekuritinya. Sekuritinya dipecat, disuruh meminta maaf, dihujat, dihina," lanjutnya.
Richard juga menyindir public figure yang justru memperoleh popularitas dari memviralkan dugaan kekerasan tanpa mengetahui peristiwa sebenarnya. "Selebriti tersebut? Jumlah pengikutnya bertambah, keterlibatannya meningkat," sindir Richard.
Reni kemudian memberikan nasihat kepada semua pihak, terutama netizen. "Kita harus melihat dari dua sisi, tidak boleh hanya dari satu sudut pandang," Reni Effendi memberikan petuahnya.
Kasus ini merupakan contoh dari hukuman sosial yang dijalani oleh orang-orang yang menjadi sasaran media dan netizen. Dalam kasus ini, netizen seharusnya memiliki sikap yang mengedepankan proses keadilan dan kejujuran sebelum membuat kesimpulan.