Langkah selanjutnya adalah pelatihan guru dan tenaga pendidik dalam penerapan pendidikan multikultural. Pemerintah perlu menyediakan program pelatihan yang memadai bagi para pendidik untuk memahami betapa pentingnya mendukung keberagaman dan mengatasi intoleransi di lingkungan pendidikan.
Selain dalam ranah akademis, pemerintah juga perlu terlibat aktif dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang mendorong siswa untuk saling menghargai perbedaan. Dukungan dan alokasi dana untuk kegiatan-kegiatan seperti seminar multikultural, festival budaya, dan kegiatan kolaboratif antar sekolah dari berbagai latar belakang perlu menjadi perhatian pemerintah.
Tak hanya itu, lembaga-lembaga pendidikan formal juga perlu didukung dalam mewujudkan lingkungan belajar yang inklusif bagi seluruh siswa. Hal ini berarti pemerintah juga memiliki peran dalam mengawasi agar tidak terjadi diskriminasi atau perlakuan tidak adil terhadap siswa berdasarkan latar belakang budaya atau agama.
Sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi intoleransi melalui pendidikan multikultural, pemerintah perlu menggalakkan kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan multikultural. Melalui berbagai kampanye, pemerintah dapat membantu mengubah paradigma masyarakat mengenai keberagaman menjadi sebuah kekuatan yang mempersatukan, bukan memecah belah.