Sebelum kamu sampai pada pemikiran buruk di atas alangkah baiknya kamu bertanya pada diri sendiri, apakah kamu telah melakukan yang terbaik? Apakah kamu telah berusaha semaksimal potensimu? Apakah yang kamu inginkan tersebut adalah sesuai passionmu? Jika sudah, kamu juga harus menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Demikian pula terhadap kapasitas, ada orang yang sekali belajar langsung bisa. Ada pula orang yang harus belajar 5 hingga 10 kali baru bisa.
Jangan melihat waktunya orang lain, lihat waktumu sendiri dan berjuanglah untuk itu. Jangan merasa terlambat ketika anda harus diberi waktu yang cukup lama untuk memperoleh yang kamu inginkan. Sadarilah bahwa setiap kita hidup di zona waktu masing-masing. Bukankah kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda? Percaya pada diri sendiri, percaya bahwa kamu dapat melakukannya.
Sebagai contoh, beberapa waktu lalu saya lulus di sebuah universitas negeri ternama di Indonesia. Awalnya saya berpikir bahwa saya akan mendapatkan pekerjaan dengan mudah karena saya lulusan universitas terkenal. Namun, apa yang terjadi? Itu tidaklah menjadi jaminan. Memang harus diakui bahwa bermodal ijazah dengan background kampus ternama mampu mengantarkan saya lolos pada seleksi administrasi lebih Akan tetapi untuk selebihnya kemampuan, karakter, cara komunikasi dan pengalamanlah yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Saya sering gagal di interview, dan kegagalan tersebut membuat saya memahami yang menjadi kekurangan ketika interview, mengetahui apa yang boleh diucapkan dan apa yang tidak boleh.
Sedangkan ketika saya melihat sebagian besar teman seangkatan yang lulus bersamaan, ada yang mendapatkan pekerjaan tidak lama setelah lulus. Terkadang saya mengeluh dan merasa terlambat dari mereka. Namun, saya tidak membiarkan pikiran tersebut ada dalam diri saya di waktu yang lama. Saya menyadari bahwa saya masih ada waktu, yang terpenting bagi saya adalah menggunakan waktu yang ada dengan produktif.