Dalam implementasinya, kebijakan subsidi transportasi umum dilakukan melalui berbagai metode, seperti penggunaan dana pemerintah untuk menutupi defisit operasional perusahaan transportasi umum, pemberian tunjangan kepada operator transportasi, atau penggunaan sistem kartu pintar untuk memberikan diskon kepada pengguna transportasi yang memenuhi syarat. Dengan demikian, subsidi transportasi tidak hanya membantu pengguna transportasi umum, tetapi juga memberikan dukungan kepada operator transportasi untuk tetap dapat beroperasi dengan layanan yang optimal.
Stabilitas tarif transportasi memiliki peran penting dalam menentukan ketersediaan dan kualitas layanan transportasi umum. Dengan adanya subsidiasi, tarif transportasi umum dapat dijaga tetap stabil tanpa harus merugikan pihak-pihak terkait. Masyarakat menjadi lebih terbantu karena biaya transportasi yang terjangkau, sementara operator tetap dapat menjaga kualitas layanan tanpa harus mengalami kerugian yang besar.
Namun demikian, kebijakan subsidi transportasi juga perlu diiringi dengan manajemen yang baik agar tidak menimbulkan dampak negatif. Misalnya, penyaluran subsidi perlu diawasi secara ketat agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap kebijakan subsidi yang diterapkan guna memastikan efektivitas dan efisiensi dari program ini.