Orang introvert juga suka ketenangan. Dalam tenang, ia bisa mengoptimalkan kekuatan dirinya. Ya berpikir itu. Ada juga yang menyebutkan jika orang instrovert lebih banyak berpikir daripada bertindak. Bisa betul, namun bisa juga tidak. Karena sebetulnya orang introvert ini berpikir untuk menyusun rencana agar tindakan-tindakan yang akan dilakukannya kemudian bisa berjalan dengan lancar. Orang introvert kebanyakan bukanlah orang yang spontan. Ia selalu berpikir dahulu sebelum bertindak. Kalau berdasarkan pemikirannya, tindakan yang akan dilakukannya berdampak oke, makan ia akan bertindak. Namun jika dirasa tidak oke, ia kemudian tidak akan bertindak. Pembatalan tindakan itu lah yang mungkin menjadikan orang-orang berpikir bahwa si introvert cenderung sedikit bertindak. Padahal jika kita melihat latar belakangnya, ya karena hasil pertimbangannya, bukan karena ia pasif.
Lantas, apa dong yang bisa dilakukan si introvert agar ia tidak ‘terkurung’ dalam pikirannya terus menerus, sehingga (mungkin) ia melewatkan berbagai kenikmatan hidup?
Yuk, kita simak tips bagi si introvert!
Bergaullah, khususnya dengan teman-teman yang ekstrovert. Lihat bagaiman mereka bisa lebih spontan menentukan sesuatu, lihat bagaimana mereka bisa nyaman berada dalam keramaian orang-orang.
Pergunakanlah kemampuanmu dalam mengamati lingkungan untuk berbuat sesuatu. Misal: pakailah kemampuan pengamatanmu itu sebagai ide dalam menulis. Intinya pakai ‘keunikanmu’ untuk sesuatu yang produktif. Tanpa disadari, ini akan membuat dirimu ‘sibuk berproduksi’, bukan sibuk dengan pikiran sendiri saja.
Cobalah kau yakinkan dirimu lalu mencoba untuk membuka diri. Mulailah dari hal yang kecil, misal membuka ‘gembok’ media sosialmu. Coba juga posting hal tentang dirimu, bukan untuk menunjukkan apa yang sedang kamu lakukan, tapi pikirkan postingan apa yang bermanfaat untuk orang lain. Dengan begini, bisa jadi pelan-pelan dirimu bisa lebih terbuka.