Singkatnya, tim ingin melihat apakah mereka bisa melemahkan hubungan antara neuron yang bertanggung jawab atas respons ketakutan yang tidak tepat. Penyelidikan, dengan menggunakan model tikus, dipublikasikan di jurnal Neuron minggu ini.
Tikus disajikan dengan nada tinggi atau nada rendah. Pada awal penelitian, tikus menunjukkan rasa takut untuk tidak bersuara. Kemudian, setiap kali suara bernada tinggi dimainkan, tikus tersebut mendapat sengatan listrik ringan ke kaki.
Suara nada tinggi menimbulkan respons ketakutan pada tikus, bahkan saat tidak ada kejutan yang diberikan, sementara suara nada rendah terus menunjukkan tidak ada respons ketakutan. Ketika otak tikus diperiksa, tim menemukan bahwa koneksi sinaptik yang menyampaikan nada tinggi ke amigdala diperkuat.
Menggunakan cahaya untuk menghilangkan rasa takut
Pada tahap berikutnya, tim ingin memahami apakah mereka bisa menghilangkan atau setidaknya mengurangi respons ketakutan yang baru dipelajari ini. Mereka melemahkan koneksi sinaptik menggunakan metode yang disebut optogenetics, yang merupakan prosedur dimana neuron yang dimodifikasi secara genetik dapat dinyalakan atau dimatikan oleh pulsa cahaya.