Nadiem Makarim adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam lanskap teknologi dan pendidikan di Indonesia. Sebagai pendiri Gojek, salah satu startup terbesar di Asia Tenggara, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem memiliki pengaruh yang signifikan dalam kedua sektor ini. Artikel ini akan mengeksplorasi perjalanan karir Nadiem Makarim, pencapaian-pencapaiannya, dan dampak dari kebijakan-kebijakan yang telah diterapkannya di bidang pendidikan.
Awal Karir dan Pendiri Gojek
Nadiem Makarim lahir pada 4 Juli 1984 di Jakarta. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Harvard, dengan gelar di bidang Studi Internasional dan Pemerintahan. Setelah itu, ia bekerja di berbagai perusahaan multinasional sebelum akhirnya memutuskan untuk mendirikan Gojek pada tahun 2010.
Gojek awalnya merupakan sebuah layanan ojek berbasis aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah transportasi di kota-kota besar di Indonesia. Namun, visi Nadiem jauh lebih ambisius. Ia ingin Gojek menjadi platform yang dapat menyediakan berbagai layanan, dari pengantaran makanan hingga pembayaran digital. Visi ini membuahkan hasil, dan Gojek berkembang pesat menjadi salah satu unicorn (startup dengan valuasi lebih dari satu miliar dolar AS) yang paling berharga di Asia Tenggara.
Keberhasilan Gojek tidak hanya memperlihatkan kemampuan Nadiem dalam berinovasi dan memimpin perusahaan teknologi, tetapi juga bagaimana teknologi dapat menyelesaikan masalah sehari-hari dan memberdayakan masyarakat. Gojek menyediakan lapangan kerja bagi ribuan pengemudi ojek, serta memberikan layanan yang mempermudah kehidupan sehari-hari bagi jutaan pengguna.
Transisi ke Dunia Politik dan Kementerian Pendidikan