Dengan target habiskan kekayaan selama 20 tahun, Gates mengisyaratkan bahwa aktivitas filantropi ini akan lebih intens, lebih luas, dan lebih berdampak.
Mewariskan Nilai, Bukan Kekayaan
Pilihan Gates juga merefleksikan nilai hidup yang jarang dipegang oleh para miliarder. Banyak orang superkaya memilih untuk menyimpan hartanya demi generasi penerus atau investasi jangka panjang. Tapi Gates berpikir sebaliknya. Ia percaya bahwa memberikan pengaruh dan dampak nyata adalah warisan terbaik yang bisa ia tinggalkan untuk dunia.
Dengan tidak meninggalkan kekayaan berlimpah untuk keturunannya dan lebih memilih menyumbangkannya untuk umat manusia, Gates mengajarkan bahwa kekayaan terbesar bukan terletak pada jumlah uang yang dimiliki, tapi pada sejauh mana uang itu bisa mengubah kehidupan orang lain.
Menginspirasi Dunia: Apakah Akan Ada Miliarder Lain yang Mengikuti?
Langkah Bill Gates ini sebetulnya bukan yang pertama. Ia sebelumnya juga menjadi bagian dari inisiatif The Giving Pledge, sebuah gerakan yang mengajak para miliarder dunia untuk menyumbangkan mayoritas kekayaannya untuk kepentingan sosial.
Namun, pilihan Gates untuk habiskan hampir semua kekayaannya semasa hidup dan menutup yayasannya dalam batas waktu tertentu adalah keputusan yang sangat radikal dan inspiratif. Ini bukan hanya tentang menjadi dermawan, tetapi juga soal tanggung jawab moral terhadap dunia yang sedang menghadapi krisis multidimensi—dari perubahan iklim, kemiskinan, hingga wabah penyakit.