Komitmen ini bukan sekadar wacana. Gates telah merencanakan secara sistematis bagaimana dan kapan kekayaannya akan digunakan untuk kepentingan sosial. Dan ia melakukannya dengan langkah berani: menutup The Gates Foundation pada 31 Desember 2045, tepat ketika yayasan itu berusia 45 tahun.
Habiskan 99 Persen Kekayaan dalam 20 Tahun
Tak tanggung-tanggung, Gates telah memutuskan untuk menghabiskan 99 persen kekayaannya dalam 20 tahun ke depan. Artinya, ia akan mempercepat proses pemberian bantuan sosial dan dukungan kemanusiaan dibandingkan rencana semula.
“Saya memilih untuk memberikan uang saya kembali ke masyarakat lebih cepat dari rencana awal. Hampir seluruh kekayaan saya akan saya sumbangkan melalui The Gates Foundation dalam dua dekade ke depan untuk menyelamatkan dan meningkatkan kualitas hidup di seluruh dunia,” tulis Gates dalam blognya.
Keputusan ini cukup kontras jika dibandingkan dengan rencana semula. Saat awal mendirikan yayasan, Gates dan Melinda merencanakan bahwa lembaga tersebut akan tetap berjalan beberapa dekade setelah keduanya meninggal. Tapi kini, prioritasnya berubah: aksi lebih cepat, dampak lebih luas.
Strategi Filantropi: Bukan Sekadar Amal, Tapi Investasi Kemanusiaan
Bill Gates tidak sekadar menyumbangkan uang begitu saja. Dalam visinya, filantropi adalah sebuah strategi jangka panjang untuk menciptakan perubahan sistemik di dunia. The Gates Foundation dikenal sebagai salah satu yayasan yang aktif dalam membiayai proyek-proyek global di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengurangan kemiskinan ekstrem.
Beberapa program besar yang digagas yayasan ini antara lain adalah:
-
Vaksinasi massal di negara-negara berkembang
-
Riset penyakit menular seperti malaria dan HIV
-
Program peningkatan kualitas pendidikan dasar
-
Dukungan untuk inovasi pertanian di negara miskin
-
Penanganan krisis iklim dan ketahanan pangan